• SELAMAT DATANG

    Di blog Manager Aset Negara Pekanbaru
  • Mari Benahi

    Aset Negara
  • Kelola Aset

    Untuk Negeri
  • Cintai Aset Negara


ASAP ini MEMBUNUH KU.....



Seperti kisah cinta  merana yang tak pernah kunjung usai, antara benci dan cinta dan antara pedih dan sengsara  dan selalu dihadapkan kepada suatu dilema yang berujung  akhirnya nanti pada kematian? Barangkali rangkaian kata seperti  cerita cinta mengenaskan yang sama sekali tidak bisa menggambarkan sepenuhnya bagaimana rasanya tinggal dikota Pekanbaru dan Propinsi  yang sedang diasapi ini.
Jarak Pandang cuma 100m



Musim kemarau datang asap pun tiba, dan komentar yang datang pada bencana ini yang menimpa yang ada di media “yah, rakyat Riau sudah biasa dengan asap”, “ bencana yang dibuat sendiri”, “Ulah pimpinan daerah sendiri tapi rakyat Riau kayaknya sudah kebal”dan sebagainya . Dan berita yang muncul di permukaan tentang asap ini hanyalah bagaimana maskapai merugi, banyaknya pesawat yang harus membatalkan penerbangan karena asap. Miris mendengarnya, yang hanya menjadi komponen berita bencana ini adalah hanya tentang pesawat yang dibatalkan penerbangan dan atau gagal landing. Memang benar mengganggu kegiatan arus lalu lintas udara, paling tidak mereka bisa terbang keluar dari sini dan bisa menarik nafas dalam-dalam. Lalu bagaimana nasib penduduk Riau yang tidak punya kepentingan atas berapa banyak lahan yang telah dibakar untuk kepentingan bisnis sawit, atau karena perambahan liar atau penduduk yang cuma duduk manis yang notabene merupakan penduduk tempatan yang sudah beranak pinak menjadikan asap sebagai salah “musim” yang harus dihadapi setiap tahun sejak lebih dari 15 tahun yang lalu????


Sudah bosan dan menerima nasib, karena sekencang dan sekuat apapun kita berteriak, Propinsi ini yang katanya menikmati hasil otonomi terbanyak di seluruh Indonesia harus menerima “buah manis “ otonomi ini karena pemerintah pusat menganggap dana yang telah dikucurkan telah cukup untuk dapat menanggulangi asap, seharusnya. Namun apa yang terjadi sampai dengan hari ini, penanggulangan asap hanya menjadi kejadian biasa seperti datangnya kemarau sehingga penanggulangannya pun untuk setiap daerah pada setiap pimpinan daerah hanya melakukan tindakan rutin biasa yang tidak harus dibesar-besarkan. 
Toh badai asap pasti akan berlalu.........


Maka seperti akhir cerita drama cinta yang mneyedihkan tadi maka kita hanya menunggu apakah pada akhirnya nati seluruh penduduk Riau akan mempunyai epidemik ISPA yang rutin dan punya potensi riwayat kanker paru-paru dan kebanyakan rakyat Riau akan jadi generasi yang “lemot” karena kurangnya oksigen yang masuk ke tubuh dan anak-anak jadi korban karena sekolah lebih banyak diliburkan.....

1 komentar:

  1. numpang promo ya admin, bagi warga pekanbaru yang lagi cari rumah murah silahkan kunjungi blog : indahpuri88.blogspot.com

    BalasHapus